5 Cara Memulai Usaha Drop Service | Peluang yang bagus di era pandemi



Ada yang tahu istilah drop service?. Profesi yang lagi hits banget di era pandemi nih, sebetulnya istilah ini tidak baru. Ada banyak sekali nama lainnya, tetapi drop service lebih ke ranah yang khusus, kira kira apa ya?.
Drop service atau bisa disebut drop servicing adalah sebuah sistem dimana pihak pemilik usaha menawarkan layanan kepada pihak pembeli, nah, uniknya nih, pemilik usaha yang menawarkan jasanya ini tidak mengerjakan proyeknya sendiri, tetapi dilempar ke pihak ketiga. Biasanya usaha drop service ini menawarkan jasa digital seperti, desain sosial media, desain website, jasa pembuatan website, copywriting, atau jasa lain dibidang digital creative. Jadi berbeda yah sama drop shipping, karena drop shipping lebih ke menyalurkan barang.
Masih bingung? nih penulis kasih contohnya.
Bambang adalah desainer grafis yang sudah lumayan terkenal di beberapa platform seperti Upwork, Sribulancer, atau Project.id. Saking banyaknya tawaran proyek, si Bambang ini kewalahan. Akhirnya disuatu malam yang tenang, tepat setelah mendengarkan podcast om Deddy, Bambang tersadar. JRENGGG! TING! kenapa tidak memulai bisnis drop service aja yah? lebih praktis, tidak perlu hire karyawan tetap, dan kehilangan klien jika pekerjaan sudah overload?.
Keesokan harinya akhirnya Bambang, membuka bisnis Drop Service. Jika ada klien yang datang ingin memakai jasanya membuat desain website, dia salurkan ke freelancer atau temannya yang memang sedang sepi orderan. Setelah beberapa bulan berlalu, Bambang bisa merogoh cuan yang lumayan tinggi daripada bekerja sendiri sebagai desainer grafis. Keuntungan bisa sekitar 30% hingga 70%, nah lumayan kan?. Yuk kita ikuti bisnisnya Bambang.

5 Poin penting:

  1.  Menentukan jenis usaha drop service terlebih dahulu
    Pertama tama nih, kita kudu survey dulu apa yang sedang diminati oleh masyarakat (netijen). Apa problem yang bisa kita selesaikan, sehingga membantu klien. Setelah itu, melihat kemampuan diri sendiri, apakah memang tahu soal problem tersebut dan paham soal service yang akan dibuat. Contoh:
    Jimin melihat ada peluang bikin jasa pembuatan website semakin meningkat di era pandemi ini, karena banyak UMKM yang menjual produknya secara online. Nah, ini bisa menjadi peluang yang bagus dan akan banyak peminatnya. Tetapi, setidaknya Jimin harus sudah paham proses pembuatan website seperti apa, atau setidaknya pernah bikin website sehingga tahu ‘pretelannya’ seperti harga domain, hosting, dll.
  2. Membangun Portfolio
    Tahap selanjutnya adalah membuat portfolio sehingga bisa meyakinkan calon customer. Jika memang baru bikin usaha drop service, lebih baik perbanyak portfolio dahulu dengan cara. Mencari teman atau saudara yang kira kira butuh jasa kalian. Beri harga diskon atau yang murah dahulu, dan kalau bisa bikin sendiri saja. Dengan cara ini, kamu bisa mengumpulkan portfolio yang REAL yah, bukan fake case atau kasus yang palsu (portfolio yang dikarang sendiri) sehingga calon customermu jadi lebih percaya dengan jasa yang kamu tawarkan.
  3. Memulai Networking dan Marketing
    Nah inilah tahap yang paling penting dari bisnis drop service, yaitu networking dan marketing. Sebagai pelaku bisnis ini harus benar benar ‘gaul’ punya channel yang bagus dan kemampuan marketing yang memadai agar banyak customer yang masuk. Kecuali jika pelaku usahs drop service memang sudah terkenal dibeberapa platform marketplace atau sosial media, ini akan jauh lebih mudah. Jika baru memulai lebih baik masuk di grup grup sosial media yang berpotensi menjadi klien kamu. Misal, jika Jimin menawarkan jasa pembuatan website, bisa masuk di grup FB ‘UMKM Indonesia’ atau ‘Pemilik Usaha Kecil Indonesia” dan sebagainya. Pastinya, harus tetap ikuti aturan grup tersebut dan lebih baik menawarkan jasanya melalui DM. Ada berbagai cara lain yaitu: Beriklan di Google Ads, Beriklan di FB ads, dll.
  4.  Mencari Freelancer sebagai pihak ketiga
    Mencari freelancer memang gampang gampang sulit yah, utamakan teman atau saudara dekat dulu jika memang belum percaya dengan freelancer luar. Pahami sistem kerja mereka, portfolio dan jenis jasa yang mereka kerjakan sehingga bisa sesuai dengan bisnis yang sedang dijalankan.
  5.   SISTEM! ini penting sekali
    Ada beberapa point penting untuk menjalankan bisnis drop service, karena kita pihak perantara (Pihak pertaman ke Pihak Ketiga) maka sistem kita harus pakem terlebih dahulu.
  • Berikan pricelist yang tersusun rapi kepada klien (pihak pertama)
  • jelaskan detail pekerjaan, apa yang boleh dan apa yang tidak boleh
  • yang dimaksud adalah: minimal berapa kali revisi, waktu pengerjaan, harga tambahan, dll
  • Membuat surat kontrak disetiap proyek
  • Ketika negosiasi dengan freelancer harus meminta ijin terlebih dahulu apakah portfolionya boleh dishare? waktu pengerjaan, dan deskripsi proyek yang jelas
  • Memahami sistem hak cipta, dll agar tidak terjadi kesalah pahaman di berbagai pihak
  • Membuat surat kontrak disetiap proyek>> untuk freelancer
  • Pastikan semua arahan dan aturan TERTULIS

Kurang lebih itulah cara agar bisa memulai bisnis Drop Service, ternyata banyak sekali yah yang harus dilakukan. Tapi memang bisnis ini kalau sudah mahir bisa asik banget. Karena jika pemilik bisnis sudah mantep nih usahanya, bisa tinggal duduk santuy dan rebahan aja, tidak perlu kerja. Cocok banget untuk kaum Rebahaners.


Artikel ini menginspirasi kamu, yuk sebarkan⬇️


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama